Newcastle Disease

on Selasa, 28 Agustus 2012
Sejarah Penemuan
Penyakit ini pertama kali ditemukan oleh Doyle pada tahun 1926 didaerah Newcastle Inggris dan pada tahun yang sama Kraneveld menemukan virus penyakit ini di Bogor.
Kejadian penyakit ini ditemukan di seluruh dunia, dimana menyerang seluruh jenis unggas termasuk burung liar. Virus penyakit ini dapat ditemukan pada organ-organ seperti alat pernafasan, syaraf dan pencernaan.

Nama Virus
Penyakit ND disebabkanoleh virus dari famili Paramyxoviridae dengan genus Pneumovirus atau Paramyxovirus, dimana virus ini dapat menghemaglutinasi darah.

Bentuk Penyakit
1. Bentuk Velogenik
Ayam dapat mati menadadak tanpa menunjukkan gejala – gejala sebelumnya. Pada permulaan penyakit terjadi mencret terus menerus yang berwarna kehijauan atau kekuningan kadang – kadang disertai darah. Ayam cepat mengalami dehidrasi, ayam terlihat lemah, sulit bernapas, bernapas lewat paruh, ngorok, batuk, tembolok membesar berisi air dan gas. Paruh dan hidung berlendir, mata berair, wajah kadang – kadang membengkak, jengger / pial kebiruan. Kematian pada bentuk ini bisa mencapai 90 – 100%.
2. Bentuk Mesogenik
Bentuk ini kurang ganas bila dibandingkan dengan bentuk velogenik. Nafsu makan menurun, pernapasan megap – megap, batuk, mencret dan terdapat penurunan produksi telur pada ayam petelur dewasa. Gejala syaraf baru muncul 2 minggu kemudian setelah tanda – tanda tersebut diatas. Kematian pada ayam dewasa dapat mencapai 5 – 50%, sedangkan pada anak ayam dapat mencapai lebih dari 50%.
3. Bentul Lantogenik
Pada bentuk ini terlihat gejala – gejala pernapasan yang sifatnya ringan. Pada ayam petelur dewasa, terjadi penurunan produksi secara tiba – tiba dan akan kembali normal setelah sembuh. Nafsu makan turun disertai batuk yang sifatnya ringan mungkin terdengar pada waktu malam hari. Pada bentuk ini tidak terlihat gejala – gejala syaraf. Angka kematian pada ayam dewasa rendah sedangkan pada anak ayam agak tinggi.
4. Bentuk Asymptomatis
Pada bentuk ini tidak terlihat gejala – gejala penyakit. Bentuk ini hanya dapat diketahui secara laboratorium dengan tes serologis atau isolasi virus.

Cara Penanganan
Ayam yang tertular harus dikarantina atau bila sudah pada stadium berbahaya maka harus dimusnahkan.
Vaksinasi harus dilakukan untuk memperoleh kekebalan.
1.Vaksinasi pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke dua.
2.Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di intramuskuler otot dada.
Dampak
Excessive mucous di trakea.
Gangguan pernapasan dimulai dengan megaop-megap, batuk, bersin dan ngorok waktu bernapas.
Ayam tampak lesu.
Napsu makan menurun.
Produksi telur menurun.
Mencret, kotoran encer agak kehijauan bahkan dapat berdarah.


Jengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan hingga gangguan saraf yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan leher terpuntir.



0 komentar: