1.
Indische
Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda yang berdiri pertama
kali pada tanggal 25 Desember 1912
2.
Didirikan oleh
3 serangkai yaitu, E.F.E Dowes Dekker (Danudirjo Setiabudi), Cipto
Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara (Soewardi Soerjadiningrat)
3.
Tujuan
Indische Partij: untuk mengganti Indische Bonde yang merupakan organisasi orang
Indonesia dan Eropa di Indonesia
4.
Mereka membuat
surat kabar untuk menyebarluaskan indische partij yaitu “De Express” yang
isinya tentang cita-cita perjuangan juga sebagai sarana membangkitkan rasa
kebanggaan dan cinta tanah air
5.
Indische
Partij berdasarkan golongan Indonesia yang makmur merupakan partai pertama yang
menuntut kemerdekaan Indonesia
6.
Douwes Dekker
ada campuran Belanda (ayahnya Belanda dan ibunya Indonesia)
7.
Indische
Partij merupakan partai yang tegas dan menyatakan ingin memerdekakan Indonesia,
maka belanda melarang Indische Partij beroprasi tapi 3 serangkai itu tetap
berjuang. Seperti Ki Hajar Dewantara yang mengkritik pelaksanaan HUT
Kemerdekaan Belanda di Indonesia melalui tulisan yang berjudul “AIS iheen
Netherlander” (Seandainya saya seorang belanda) berisi sindiran terhadap
ketidakadilan di Negara jajahan.
8.
Akibat tulisan
tersebut, akhirnya Ki Hajar Dewantara ditangkap
9.
Kemudian,
Cipto Mangunkusumo menulis tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan yang
diberi judul “Kracht Of Vrees?” yang dimuat dalam De Express tanggal 26 Juli
1913
10. Karena tulisan tersebut, akhirnya Cipto ditangkap
11. Douwes Dekker mengkritik lagi dalam tulisan De
Express tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul “Onze Helden: Cipto Mangunkusumo
en Soewardi Soerjadiningrat”, artinya Pahlawan kita: Cipto Mangunkusumo dan
Soewardi Soerjadiningrat
12. Mereka bertiga diasingkan ke Belanda. Douwes Dekker
dibuang ke Kupang, Cipto ke Pulau Banda tapi tahun 1914 dikembalikan lagi ke
Indonesia karena Cipto sakit. Sedangkan, Ki Hajar Dewantara dan Douwes Dekker
baru kembali ke Indonesia tahun 1919
13. Ki Hajar Dewantara di dunia pendidikan mendirikan
Taman Siswa. Douwes dekker juga mengabdikan diri di dunia pendidikan dan
mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian Institute di Sukabumi thn 194. Dalam
perkembangannya Douwes Dekker di tangkap dan dibuang ke Suriname
14. Tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan
kemerdekaan dan sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Insulinde dan
Comite Boemi Putera.
0 komentar:
Posting Komentar