- Partai Komunis
Indonesia didirikan pada tanggal 9 Mei 1914 dengan nama Indische
Sociaal-Demokratische Vereniging.
- Pendirinya adalah
H.J.F.M Sneevliet (HenkSneevliet)
- Tujuan dari PKI
adalah menyebarkan paham komunis-sosialis memerdekakan Indonesia dari kolonial
Belanda dengan berlandaskan paham komunisme.
- Pada awalnya Sneevliet
dan kawan-kawan merasa bahwa ISDV ini berkembangnya lambat karna tidak mengakar
di masyarakat Indonesia.
- Sebagai langkah awal
mereka bergabung dengan Insulinde. Tapi karena tidak dapat memenuhi sasaran dan
tujuan ISDV, kerjasama itu bubar.
- Sasaran kemudian
diarahkan kepada Sarekat Indonesia yang ketika itu memiliki banyak anggota dan
merupakan gerakan raksasa dalam pergerakan nasional Indonesia.
- ISDV berhasil
menyusup ke Sarekat Islam dan dalam waktu setahun Sneevliet dan kawan-kawan
sudah memiliki pengaruh kuat dikalangan anggota-anggota SI.
- ISDV menjadikan
pemimpin muda SI sebagai pemimpin ISDV seperti Semaun dan Darsono.
- Hal-hal yang
menyebabkan keberhasilan ISDV dalam menyusup ke SI:
1. Central Sarekat
Islam (CSI) masih lemah sehingga setiap cabang
bertindak bebas sendiri-sendiri.
2. Keadaan partai saat
itu memungkinkan seseorang menjadi anggota lebih dr satu partai
- Karena pertentangan
antara CSI di Semarang dengan SI, akhirnya kongres SI memutuskan untuk
menghentikan hubungan dengan ISDV.
-Setelah Krisis
November tokoh yang ditangkap seperti Darsono, Abdul Muis dan beberapa pemimpin
Indonesia lainnya sehingga ISDV mengalami depresi. Sneevliet diusir.
- 1919 merupakan tahun
sulit untuk anggota ISDV. Sehingga muncul tokoh Semaun dan Darsono sebagai
pemimpin ISDV. Para pemimpin ISDV ini juga berupaya untuk meningkatkan pengaruh
terhadap SI agar menjadi lebih radikal.
- Belanda mendirikan
Partai Komunis Belanda (CPN) tahun 1918.
- Para anggota ISDV
mengusulkan untuk mengikuti jejak Belanda sehingga pada 23 Mei 1920 namanya
berubah menjadi Partai Komunis Hindia dan kemudian pada bulan Desember 1920
berubah lagi menjadi Partai Komunis Indonesia.
- Di susunan pengurus
yang baru terdapat tokoh Semaun, Darsono, Dekker, Bergsma, Baars dan Sugono.
- Sementara itu di
dalam tubuh SI mulai terjadi perpecahan karna perbedaan tujuan dan taktik
perjuangan antara golongan kiri dan golongan kanan.
- Golongan kiri:
Semaun, Alimin dan Darsono.
- Golongan kanan: Abdul Muis, Agus Salim dan
Suryopranoto.
-1921 pertentangan
golongan kiri dan kanan semakin memuncak. Agus Salim dan Abdul Muis mendesak
agar ditetapkan aturan tidak boleh menjadi anggota partai rangkap. Sementara
Tan Malaka meminta disiplin partai tersebut diadakan pengecualian PKI karna
perjuangan islam itu sudah ada dari awal.
-Disiplin partai
berhasil diterima mayoritas anggota sehingga langkah untuk mengakhiri
infiltrasi PKI kedalam tubuh SI berhasil.
- Akibat pemogokan SI
dan PKI tahun 1922, beberapa tokoh seperti Abdul Muis dan Tan Malaka ditangkap
dan diasingkan. Sementara kepemimpinan PKI kosong, Semaun datang dan mencoba
memperbaiki hubungan dengan SI. Tp gagal karna Cokroaminoto semakin mempertegas
disiplin partai.
- PKI menggerakan
SI-Merah untuk menandingi Cokroaminoto (SI-Putih). Golonga kiri akhirnya
mengganti nama menjadiSarekat Rakyat dan berada dibawah komando PKI.
- PKI menjadi partai
dengan jumlah massa yang sangat besar, akan tetapi anggota inti yang kecil
membuat partai kurang bisa mengontrol dan menanam kan disiplin kepada anggota.
- Itu menyebabkan
munculnya gerakan anti-komunis dan menimbulkan tindakan tegas dari pemerintah
colonial.
- Maka pada Desember
1924 para pemimpin mengambil tindakan melebur Sarekat Rakyat dengan PKI.
0 komentar:
Posting Komentar